JAKARTA, PERSIJA DAN JAKMANIA :)

Jakarta..
Sebuah ibukota yang memiliki banyak keistimewaan bagi sebagian warganya. Banjir , macet dan kawasan kumuh yang kadang menjengkelkan seolah tak pernah lepas dari kota ini. Di kota inilah, sebuah tim sepak bola lahir, berkembang , jatuh dan kemudian bangkit kembali. Kota yang menjadi saksi bisu tentang sebagian besar jerih payah, semangat dan ketegaran tim ini. Tim yang banyak dicerca tapi lebih banyak didukung dan dibanggakan. Tim yang tak pernah absen untuk mengirim pemainnya untuk bermain di Tim Nasional Indonesia. Tim yang dikenal dengan sebutan PERSIJA JAKARTA.

Persija Jakarta..
Tim yang berjuluk Macan Kemayoran, dengan lambang satu bintang diatas gambar Monumen Nasional yang menjadi ciri khas kota dimana mereka bernaung untuk mencoba menjadi yang terbaik. Tim yang memiliki ciri khas warna Oranye ini terkadang menjadi lawan yang ditakuti dan menjadi tim-tim yang diperhitungkan untuk masuk 5 besar klasemen. Tim ini punya semangat pantang menyerah, sportifitas dan loyalitas pemain yang tinggi. Mereka bermain bukan untuk diri mereka sendiri , tapi juga untuk kota dan pendukung setianya. Tim yang memiliki banyak pemain bintang yang menjadi ikon disetiap pertandingan , baik di Persija maupun di Timnas. Bambang Pamungkas misalnya, para pecinta Persija dan Timnas mungkin belum begitu puas kalau belum melihat ia bermain di lapangan. Sebenarnya , yang paling terpenting dari tim ini adalah kebanggaan para warga Indonesia , terutama The Jakmania terhadap Mereka.
Jak Mania
Supporter yang terkadang dipandang sebelah mata oleh warga masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa mereka adalah kelompok orang yang terlalu fanatic dengan timnya, yang hanya menambah kemacetan Jakarta , dan hanya membuat situasi menjadi mencekam. Namun , disamping itu semua, Jak Mania adalah supporter yang boleh dibilang sangat peduli dengan Persija. Mereka tetap setia dengan Persija walau Persija sedang terpuruk sekalipun. Macet karena Jak Mania mungkin adalah bukti bahwa mereka setia. Mereka mau menonton dan member dukungan pada timnya, saat timnya bertading. Mereka tak peduli cacian yang mereka terima. Hanya satu yang mereka ingin, yaitu mendukung dan menjadi pemain ke-12 bagi Persija. Dan yang paling penting adalah bahwa mereka mengerti mana tim kebanggaan mereka yang asli dan yang “abal-abal”. Mereka akan berjuang agar nama, lambang dan warna kebanggaan mereka tidak direbut oleh pihak-pihak yang mementingkan dirinya sendiri, pihak-pihak yang tak bias memahami betul tentang kebutuhan Persija, dan pihak-pihak yang menamakan dirinya sebagai JAKARTA FC.

0 komentar:

Posting Komentar